Pertemuan 4 : SPANNING TREE PROTOCOL


KONSEP SPANNING TREE PROTOCOL



          kali ini kita coba belajar konsep tentang STP seperti biasa, sebelum mulai, kita harus tau dulu sebenernya apaan si spanning tree protocol itu ?
       Spanning Tree Protocol (STP) merupakan protocol yang berfungsi mencegah loop pada switch ketika switch menggunakan lebih dari 1 link dengan maksud redundancy. STP secara defaultnya diset aktif pada Cisco Catalyst. STP merupakan open standard (IEEE 802.1D).

2. Jenis - jenis STP

  •   Open Standard : STP (802.1D), Rapid STP (802.1W), Multiple Spanning Tree MST (802.1S)
  • Cisco Proprietary : PVST (Per Vlan Spanning Tree), PVST+, Rapid PVST. 


3. Kelebihan STP


  • Menghindari Trafic Bandwith yang tinggi dengan mesegmentasi jalur akses melalui switc
  • Menyediakan Backup / stand by path untuk mencegah loop dan switch yang failed / gagal
  • Mencegah looping


4. Tugas Utama STP

  • Menghentikan terjadinya loop-loop network pada network layer 2 ( bridge atau switch ).
  • Problem Utama yang bisa di hindari dengan adanya STP adalah broadcast strom. Broadcst strom menyebabkan fram broadcast ( atau multicast atau unicast yang destination addressnya belum di ketahui oleh switch ).
  • Menyediakan system jalur backup dan juga mencegah loop yang tidak diinginkan pada jaringan yang memiliki beberapa jalur menuju ke satu tujuan dari satu host.


5. Konsep PVST+

  • Cisco PVST+ dikembangkan untuk menjalankan sebuah jalur yang independen dari IEEE 802.1D untuk setiap VLAN dalam jaringan
  • STP dan PVST+ menggunakan lima port state yang terdiri dari Blockir, Listening, Learning, Forwarding dan Disabled.


6. Konfigurasi PVST+



Konfigurasi PC1, PC2, PC3 dengan menggunakan IP address, subnet mask dan gateway



Jika kalian masih bingung atau kurang paham bisa ikuti langkah-langkah berikut :

Konfigurasi S1
S1>ena
S1#conf t
S1(config)#hostname S1
S1(config)#int f0/6
S1(config-if)#switchport mode access
S1(config-if)#no shutdown

S1(config-if)#vlan 10
S1(config-vlan)#vlan 20
S1(config-vlan)#vlan 30
S1(config-vlan)#vlan 40
S1(config-vlan)#vlan 50
S1(config-vlan)#vlan 60
S1(config-vlan)#vlan 70
S1(config-vlan)#vlan 80
S1(config-vlan)#vlan 99
S1(config-vlan)#ex
S1(config)#int f0/6

S1(config-if)#switchport access vlan 30
S1(config-if)#end

S1#Show vlan brief
S1#conf t
S1(config)#int range f0/1-4
S1(config-if-range)#switchport mode trunk
S1(config-if-range)#switchport trunk native vlan 99
S1(config-if-range)#ex

S1(config)#int vlan 99
S1(config-if)#ip address 172.31.99.1 255.255.255.0
S1(config-if)#end

S1#conf t
S1(config)#spanning-tree mode pvst
S1(config)#spanning-tree vlan 1,10,30,50,70 root primary
S1(config)#end

S1#show spanning-tree

S1(config)#int f0/6
S1(config-if)#spanning-tree portfast
S1(config-if)#ex

S1(config)#int f0/6
S1(config-if)#spanning-tree bpduguard enable
S1(config-if)#end

S1#show running config

Dan hasilnya seperti ini :








Konfigurasi S2

S2>enable
S2#conf t
S2(config)#hostname S2
S2(config)#int f0/18
S2(config-if)#switchport mode access
S2(config-if)#no shutdown

S2(config-if)#vlan 10
S2(config-vlan)#vlan 20
S2(config-vlan)#vlan 30
S2(config-vlan)#vlan 40
S2(config-vlan)#vlan 50
S2(config-vlan)#vlan 60
S2(config-vlan)#vlan 70
S2(config-vlan)#vlan 80
S2(config-vlan)#vlan 99
S2(config-vlan)#ex

S2(config)#int f0/18
S2(config-if)#switchport access vlan 20
S2(config-if)#end

S2#conf t
S2(config)#int range f0/1-4
S2(config-if-range)#switchport mode trunk
S2(config-if-range)#switchport trunk native vlan 99
S2(config-if-range)#ex

S2(config)#int vlan 99
S2(config-if)#ip add 172.31.99.2 255.255.255.0
S2(config-if)#end

S2#conf t
S2(config)#spanning-tree mode pvst
S2(config)#spanning-tree vlan 1,10,20,30,40,50,60,70,80,99 root secondary

S2(config)#int f0/18
S2(config-if)#spanning-tree portfast

S2(config)#int f0/18
S2(config-if)#spanning-tree bpduguard enable

Dan hasilnya seperti ini :




Konfigurasi S3

S3>enable
S3#conf t
S3(config)#hostname S3
S3(config)#int f0/11
S3(config-if)#switchport mode access
S3(config-if)#ex

S3(config)#vlan 10
S3(config-vlan)#vlan 20
S3(config-vlan)#vlan 30
S3(config-vlan)#vlan 40
S3(config-vlan)#vlan 50
S3(config-vlan)#vlan 60
S3(config-vlan)#vlan 70
S3(config-vlan)#vlan 80
S3(config-vlan)#vlan 99
S3(config-vlan)#ex

S3(config)#sw

S3(config)#int f0/11
S3(config-if)#switchport mode access
S3(config-if)#no shutdown
S3(config-if)#ex

S3(config)#int f0/11
S3(config-if)#switchport access vlan 10
S3(config-if)#end

S3#conf t
S3(config)#int range f0/1-4
S3(config-if-range)#switchport mode trunk
S3(config-if-range)#switchport trunk native vlan 99
S3(config)#ex

S3(config-if)#ip add 172.31.99.3 255.255.255.0
S3(config-if)#end

S3#conf t
S3(config)#spanning-tree mode pvst
S3(config)#spanning-tree vlan 20,40,60,80,99 root primary
S3(config)#ex

S3#conf t
S3(config)#int f0/11
S3(config-if)#spanning-tree portfast
S3(config-if)#ex

S3(config)#int f0/11
S3(config-if)#spanning-tree bpduguard enable
S3(config-if)#sh
S3(config-if)#ex

Dan Hasilnya seperti ini :




Jika tampilan seperti diatas maka konfigurasi anda sudah berhasil 


Sekian info yang bisa saya berikan insya allah nanti suatu saat saya akan bikin blog selanjutnya tungguin aja yahh . Jangan lupa comment hehe :v






Komentar

Postingan populer dari blog ini

EtherChannel PGap dan LAcp

Studi Kasus Pertemuan 10

Satu Menit Bersama Jaringan